Sejarah Desa

 

Setiap desa pasti memiliki sejarahnya masing-masing, demikian halnya dengan Desa Ngimbang. Legenda tentang desa / asal muasal desa sering kali tertuang dalam dongeng – dongeng yang diwariskan secara turun- temurun  dan di sampaikan dari mulut ke mulut. Sehingga kadang kala sulit bagi kita untuk membuktikan kebenarannya secara fakta dikarenakan oleh tidak pernah dibukukannya legenda tersebut. Tidak adanya bukti sebagai pendukung ada kalanya hanya sebagai Mitos belaka dikarenakan tidak adanya bukti peninggalan prasejarah sehingga sulit dipercaya kebenarannya dan masih banyak lagi yang lainnya terkait hal tersebut.

            Dengan dapatnya menulis Legenda ini kami selalu memanjatkan rasa syukur kehadirat  Allah SWT, Atas segala nikmat dan karunianya yang telah diberikan , sehingga penulis dapat membukukan Legenda Desa Ngimbang tersebut dan sudah barang tentu sangat berharap atas segala Hidayah dan Ridho-Nya Amin.

                 Legenda ini berawal dari pertama kali penyebaran Islam di Pulau Jawa yang dibawa oleh para WALI ALLAH, dari negeri  Arab sebagai penerus Nabi, yang pada waktu itu pulau jawa masih dalam hutan belantara GUNG LIWANG LIWUNG dalam istilah jawanya  yang masih jarang manusia, yang kala itu masih banyak jin Prayangan yang menguasai. Yang dalam sejarah penyebaran WALI ALLAH yang bertugas ini di namakan WALI BABAT. Karna disepanjang sejarah penyebaran agama islam para WALI – WALI ini ada tiga tahapan yaitu : WALI BABAT, WALI BIBIT dan WALI BOBOT.

            Yang pada waktu itu setiap akan melakukan hah-hal apa saja yang berkaitan dengan tugas-tugas perjuangan para Wali – wali tersebut selalu mencari tempat – tempat yang dirasa sunyi / suci/ aman untuk mengatur strategi perjuangan. Diantara tempat-tempat itu adalah Gunung Empring, Gunung Tidar, Gunung Santri, dan Gunung Ngimbang. Nah dari sinilah Legenda Desa Ngimbang berawal. Konon tempat pusat untuk berunding Wali Babad diatas Gunung Ngimbang.

            Sedangkan kata – kata Ngimbang itu berasal dari nama Majlis Wali Babad yang terdiri dari Sembilan Wali yang diberi nama MAJLIS MIZAN, ( MIZAN yang punya arti IMBANG / PERIMBANGAN ), ini membuktikan bahwa setiap pertemuan para Wali tersebut apa yang dirundingkan di Gunung Empring, Gunung Tidar, Gunung Santri selalu pada saat pengambilan keputusan selalu di Gunung Ngimbang, sebagai perimbangan hasil perundingan. Sehingga akhirnya Gunung itu diberi nama Gunung Ngimbang. Dan sejak saat itu Ngimbang akhirnya dijadikan sebagai nama desa.

            Yang perlu juga diketahui didalam tahapan tersebut ada juga peninggalan pra sejarah, yaitu petilasan tempat berwudhunya para wali-wali tersebut sebelum ( bersidang ) naik ke gunung. Tempat itu adalah JUMAR JUMAR dari bahasa Arab yang punya arti makna yang bergabung atau berkumpul ). JUMAR ini adalah sebuah sendang yang letaknya berada disebelah selatan Gunung Ngimbang. Sendang ini berbentuk persegi empat tidak dangkal dan juga tidak dalam. Airnya juga tidah pernah penuh dan tidah pernah habis sumbernya. Adapun nama- nama sendang yang ada disekitar Gunung Ngimbang adalah :

  1. SENDANG JUMAR terletak disebelah selatan Gunung.
  2. SENDANG DHUWUR terletak disebelah barat Gunung
  3. SENDANG SUKUNAN terletak disebelah Utara Gunung.
  4. SENDANG GAYAMAN terletak disebelah timur Gunung.

 

Itulah legenda asal muasal Desa Ngimbang yang kemudian dari Wali Babad, Wali Bibit sampai Wali Bobot hingga akhirnya keterkaitannya dengan Masa Majapahit. Yang masih ada sampai saat ini dan terkenal dimana-mana yaitu ( UNGKAL ) alat untuk mengasah senjata tajam yang berupa Batu, Yang pada Waktu Bupati Ronggolawe sering mengirim utusan untuk mengambil UNGKAL tersebut.

            Pada Zaman penjajahan Belanda Desa Ngimbang terbagi dalam 2 Dusun yang terdiri dari Dusun Ngimbang dan Selatar ( sekarang berubah menjadi dusun Sidorejo ). Desa dipimpin oleh Kepala Desa , Dusun dipimpin oleh kepala dusun yang dibantu oleh Bayan, Petengan, Kamituwo dan Jogoboyo. Sejak terbentuk Desa Ngimbang telah mengalami pergantian kepemimpinan  ( Kepala Desa ) sebagai berikut :

  • Tahun ........ s/d 1960, Desa Ngimbang dipimpin oleh Mariman.
  • Tahun 1960 s/d 1975, Desa Ngimbang dipimpin oleh Sukardi.
  • Tahun 1975 s/d 1983, Desa Ngimbang dipimpin oleh Sutriyono.
  • Tahun 1983 s/d 1991, Desa Ngimbang dipimpin oleh Sutriyono.
  • Tahun 1991 s/d 1999, Desa Ngimbang dipimpin oleh Suyono.
  • Tahun 1999 s/d 2007, Desa Ngimbang dipimpin oleh Suyono.
  • Tahun 2007 s/d 2013, Desa Ngimbang dipimpin oleh Marcham.
  • Tahun 2013 s/d 2019, Desa Ngimbang dipimpin oleh Yayik Achmad Wijaya.
  • Tahun 2019 s/d sekarang Desa Ngimbang dipimpin oleh Yayik Achmad Wija